Lebih dari 1500 Orang di Jerman masuk islam

Lebih dari 1500 Orang di Jerman mengatakan Shahada di The Shahada adalah deklarasi Muslim Iman.

Astaghfer
ALLAH ALATHEEM; yang mengatakan kepada Anda berteriak takbir ketika ayat ini jelas mengatakan Sabeh dan Estaghfer ketika Anda melihat orang-orang masuk Islam.

Bab 110

Ketika datang Bantuan Allah, dan Kemenangan,

{2} ورأيت الناس يدخلون في دين الله أفواجا

Dan Anda melihat orang masuk agama Allah dalam keramaian,

{3} فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا

Bertasbih serta memuji Tuhanmu, dan berdoa untuk Pengampunan-Nya: karena Dia adalah Maha-Kembali (dalam Grace dan Mercy).


MUI Jawa Timur: Kalau Syiah Kuat, Ada Kemungkinan Akan Merebut Kekuasaan

Pembakaran Pondok Syi’ah di Sampang: Pemicu Amuk Massa Diduga Pondok Syiah Melanggar Perjanjian

  • Sebaiknya, Syiah tidak berkembang menjadi besar di Indonesia. Sebab, kalau Syiah kuat, ada kemungkinan akan merebut kekuasaan. Kemudian, kekuasaan itu menjadi program dan paham Syiah.
  • “Ini seperti yang terjadi di Iran. Di sana Syiah dan Sunni sama-sama besar sehingga sering terjadi konflik. Inilah yang menjadi salah satu alasan MUI Jatim telah mengeluarkan saran kepada pemerintah dan masyarakat agar mewaspadai Syiah,” kata Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori.
  • MUI Jatim menilai, kasus pembakaran pesantren syiah di Madura itu bagai bom waktu yang telah meledak.
  • Ada dua kesepakatan yang diminta ulama Sunni kepada jemaah Syiah yakni, para jemaah Syiah yang ada di Bangkalan, Madura, tidak diizinkan untuk melakukan penyebaran Syiah di kawasan Bangkalan. Pemerintah Kabupaten berencana akan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) baru mengenai pelarangan penyebaran terhadap agama yang dianggap menyesatkan dan meresahkan masyarakat.
  • Surat Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983 Tanggal: 5 Desember 1983.

Tentang:HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI’AH (disebutkan) UMAT ISLAM INDONESIA. Adapun Umat Islam Indonesia adalah termasuk golongan ahlus Sunnah wal jama’ah yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan golongan Syi’ah.

Pembaca perlu ingat, menurut literature Islam dan bukti kenyataan, Syi’ah termasuk induk aliran sesat, merusak aqidah dan ambisi kekuasaan, kemudian membantai Sunni dan menutup masjid-masjid Sunni seperti di Iran. Di Teheran, begitu dikuasai Syiah sejak 1979, maka sudah tidak ada satu masjid Sunni pun, dan Syaikh Syiah, Syaikh Taskhiri pernah ditanya wartawan ketika dia di Afrika Utara, apakah boleh mendirikan masjid Sunni di Teheran, dijawab, sampai sekarang belum waktunya.

Dalam sejarah, Syi’ah juga bersekongkol dengan pembatai dari Tartar Mongol sehingga Baghdad jatuh, Ummat Islam dibantai, di zaman kekhalifahan Baghdad. Dan Syiah bukanlah madzhab seperti 4 madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) namun kalau disebut madzhab adalah madzhab perusak Islam, di antaranya menuduh murtad para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan Aisyah Ummul Mukminin (ibunya Ummat Islam) isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dianggap binasa di neraka hingga diperingati kebinasaannya di neraka oleh Syiah di London Ramadhan 1431H/ 2010. (lihat nahimunkar.com, Pesta Syiah di London Mencaci ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha,6 August 2011 http://nahimunkar.com/7673/pesta-syiah-di-london-mencaci-%E2%80%98aisyah-radhiyallahu-%E2%80%98anha-2/)

Tentang kasus pembakaran tempat syiah di Sampang Madura, inilah berita-beritanya dan sikap para ualama terhadap kasus bahayanya Syi’ah itu.

***

Pondok Syiah di Sampang Dibakar Massa, Dituding Sebar Aliran Sesat

Sampang - Sebuah pesantren di Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, dibakar. Pembakaran ini diduga karena pesantren milik tokoh Islam Syiah, KH Tajul Muluk memaksakan faham syiah ke lingkungan sekitar.

Ratusan warga sekitar memaksa masuk lokasi dengan membakar mushola dan rumah tanpa ampun. Selain membakar, warga membawa senjata tajam untuk merusak rumah dan mengusir penghuni rumah agar tidak lagi menyebarkan aliran Islam yang sudah diyakini warga.

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Roy Aquari Prawiro Sastro membenarkan kejadian tersebut. “Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, tapi kasus ini sudah diambil alih Polda Jatim,” kata Roy saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (29/12/2011).

Hingga pukul 14.00 WIB, polisi yang semula diancam tidak diperbolehkan masuk, kini sudah bisa dikuasai. Dari pantauan detiksurabaya.com, lokasi rumah dan mushola sudah rata dengan tanah.

(fat/nrl) Kamaluddin – detikNews Kamis, 29/12/2011 14:55 WIB

***

Kamis, 29/12/2011 15:17 WIB

Pembakaran Pondok Syi’ah di Sampang

Pemicu Amuk Massa Diduga Pondok Syiah Melanggar Perjanjian

Kamaluddin – detikSurabaya

Puing-puing pondok syiah/Kamaluddin/dtksrby

Sampang - Amuk massa warga Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, dipicu lantaran penganut faham syiah melanggar perjanjian dan kesepakatan.

Pondok yang sudah berdiri sejak tahun 2006 itu tetap menyebarkan aliran agama yang sudah diyakini warga. Padahal menurut perjanjian sebelum puasa ramadan 2011 lalu, pihak pondok syiah berjanji tidak akan menyebarkan agama yang dianggap fahamnya terlalu jauh dengan umat Islam.

Sebelumnya polisi sudah mendamaikan kedua belah pihak, namun karena dianggap tetap melakukan penyebaran aliran kepada orang yang sudah beragama, warga pu mengamuk.

“Kami belum bisa menjelaskan secara detail. Sebelumnya kita sudah melakukan upaya perdamaian kedua belah pihak, bahkan pihak syiah berjanji tidak akan menyebarkan aliran yang dianggap warga meresahkan,” kata Kapolres Sampang AKBP Solehan kepada wartawan di lokasi, Kamis (29/12/2011).

Sementara wartawan yang akan meliput kejadian tersebut sempat dihalang-halangi warga, bahkan seorang wartawan dikejar dengan parang. Namun setelah polisi melakukan mediasi, wartawan pun diperbolehkan meliput setelah bangunan mushola dan rumah milik KH Tajul Muluk, rata dengan tanah.

(fat/fat)

***

MUI Jatim: Kasus Syiah di Madura Sebagai Bom Waktu Yang Telah Meledak

29 Dec 2011 // 17:01

SURABAYA (suarakawan.com) – MUI Jatim tidak terkejut dengan kejadian pembakaran mushalla dan rumah penganut Syiah di sebuah pesantren di Dusun Nangkrenang Desa Karang Gayam Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura.

“Ibaratnya sebagai bom waktu yang telah meledak. Sudah sejak lama, warga disana menginginkan agar penganut Syiah hijrah saja, tidak berdiam disana,” kata Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori di Surabaya, Kamis (29/12).

Menurutnya, tidak mudah mengembangkan Syiah di Madura dibandingkan dengan daerah lain. Mayoritas warga di Madura tidak menyetujuinya. Selama Syiah masih ada disana, akan terus menjadi masalah. “Jadi, sebaiknya Syiah yang tahu diri,” ucapnya.

Sebaiknya, kiai Somad menilai, Syiah tidak berkembang menjadi besar di Indonesia. Sebab, kalau Syiah kuat, ada kemungkinan akan merebut kekuasaan. Kemudian, kekuasaan itu menjadi program dan paham Syiah.

“Ini seperti yang terjadi di Iran. Di sana Syiah dan Sunni sama-sama besar sehingga sering terjadi konflik. Inilah yang menjadi salah satu alasan MUI Jatim telah mengeluarkan saran kepada pemerintah dan masyarakat agar mewaspadai Syiah,” ungkapnya.

Agar konflik dengan Syiah ini tidak meluas, kiai Somad memberilkan saran sebaiknya penganut Syiah dilokalisir saja. Tidak bermasayarakat dengan warga lain yang berpaham beda. Ini menjadi tugas pemerintah,” tuturnya.

Mengenai pemicu konflik terhadap Syiah di Madura, kiai Somad mengaku lebih kepada perbedaan faham. Diantaranya, sistem ibadah yang berbeda, penerimaan nikah mut’ah (kontrak), dan adzan yang ditambah. Adzan mereka itu ditambahi dengan kalimat ‘hayya ala khoiril amal’ dan ‘asyhan-du anna ‘aliyyan waliyullah’.

Bagi masyarakat non Syiah, sudah tentu ini melenceng. “MUI Jatim sudah menginstruksikan MUI Sampang turun ke lokasi dan mengupayakan suasana kondusif di daerah itu. Perwakilan MUI Jatim di Madura juga diperintahkan meninjau lokasi guna meredam provokasi yang mungkin akan muncul lagi,” paparnya. (Bng/jto) (suarakawan.com)

***

Ulama Sunni Melarang Penyebaran Syiah di Madura

BANGKALAN - Para Ulama Sunni di Bangkalan, Madura, Jawa Timur memanggil pengurus Syiah agar peristiwa pembakaran seperti yang terjadi di Sampang tidak terjadi. Namun ketegangan terjadi saat keduanya bertemu.

Kamis malam, para ulama Sunni Bangkalan, Madura, memanggil jemaah Syiah agar bentrokan yang berbuntut pembakaran pondok pesantren (Ponpes) di Sampang tidak terjadi di Bangkalan. Namun pertemuan tegang karena jemaah Syiah tidak terima dianggap melakukan penyimpangan terhadap ajaran agama Islam.

Berdasarkan pantauan Okezone, Kamis (29/12/2011) awal ketegangan terjadi ketika ulama Sunni mengajukan keberatannya terhadap ajaran Syiah yang dianggap melakukan penyimpangan ajaran Agama Islam. Beberapa penyimpangan yang diklaim Sunni ialah mengesahkan kawin mut’ah atau pernikahan tanpa adanya wali atau saksi. Kemudian Syiah juga dituduh tidak mewajibkan pengikutnya melakukan salat Jumat.

Sontak dua orang perwakilan jemaah Syiah, yakni Ibrahim dan Haidar Sarif membantahnya. Menurut keduanya, Syiah tidak pernah mengajarkan untuk tidak melaksanakan salat Jumat dan kawin mut’ah. Namun ketegangan ini berhasil dinetralisir oleh para ulama Sunni.

Ada dua kesepakatan yang diminta ulama Sunni kepada jemaah Syiah yakni, para jemaah Syiah yang ada di Bangkalan, Madura, tidak diizinkan untuk melakukan penyebaran Syiah di kawasan Bangkalan. Pemerintah Kabupaten berencana akan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) baru mengenai pelarangan penyebaran terhadap agama yang dianggap menyesatkan dan meresahkan masyarakat. Nantinya rancangan Perda ini akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk ditinjau ulang.

(Taufik Syahrawi/Sindo TV/abe) Jum’at, 30 Desember 2011 05:00 wib (Okezone)

***

Sejumlah perbedaan pokok antara sunni dengan aliran sesat Syi’ah

Berikut ini kutipan sebagian Surat Edaran departemen Agama (kini Kementerian agama).

Surat Edaran Departemen Agama

No: D/BA.01/4865/1983

Tanggal: 5 Desember 1983

Tentang:

HAL IKHWAL MENGENAI GOLONGAN SYI’AH

UMAT ISLAM INDONESIA

Adapun Umat Islam Indonesia adalah termasuk golongan ahlus Sunnah wal jama’ah yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan golongan Syi’ah, antara lain sebagai berikut:

  • Memandang sahnya ke Khalifahan Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Mereka inilah yang disebut Khulafa ur-Rasyidin.
  • Khalifah (yang dalam golongan Syi’ah dinamai Imam) adalah manusia biasa yang dapat salah dan lupa. Jadi tidak ma’shum sebagaimana pandangan Syi’ah.
  • Mengharamkan nikah mut’ah.
  • Mengakui adanya Ijma’, Qiyas dan Ijtihad dalam bentuk-bentuk lain.
  • Dan lain-lain pandangan yang berbeda dengan golongan Syi’ah.

BAGAN PERBANDINGAN

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, di bawah ini diberikan daftar perbedaan antara faham Syi’ah dan faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

HAL AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH SYI’AH PENJELASAN
Kedudukan Ali Sebagai Khalifah ke IV dan termasuk salah satu dari Khulafa Rasyidin. 1. Sebagai Imam yang maksum, yaitu terjaga dari salah dan dosa.2. Memiliki sifat-sifat Ketuhanan, dan mempunyai kedudukan di atas manusia. Tidak terdapat dalam ajaran Islam.
Kedudukan Abu Bakar, Umar dan Usman Sebagai Khalifah ke I, II dan III dan termasuk Khulafa Rasyidin 1. Kekhalifahannya tidak sah, karena menyerobot dari pemiliknya yang sah yaitu Ali.2. Mengingkari dan mengutuk kedua beliau itu. Pengingkaran dan pengutukan disini menurut golongan Syi’ah termasuk soal prinsip yang harus dilakukan. Ahlus Sunnah berpendapat orang tak boleh mengutuk saudara seagamanya.
Kedudukan Kekhalifahan (Khilafah) 1. Pemimpin umat yang harus memenuhi syarat-syarat kepemimpinannya.2. Siapapun dapat menduduki jabatan ini asal memenuhi syarat dan dengan cara yang sah.3. termasuk masalah keduniaan dan kemashlahatan. 1. Khalifah atau lebih tepat Imam harus keturunan Ali dan bersifat maksum.2. Mempunyai sifat-sifat Ketuhanan.3. Kedudukannya lebih tinggi dari manusia biasa, sebagai perantara antara Tuhan dan manusia.

4. Termasuk masalah keagamaan dan menyangkut keimanan (Rukun Iman).

5. Sebagai penjaga dan pelaksana syari’at.

6. Apapun yang dikatakan atau diperbuat dianggap benar, dan yang dilarang dianggap salah.


Ijma’ Sebagai sumber hukum ketiga. 1. Tidak ada Ijma. Ijma dalam pengertian biasa berarti memasukkan unsur pemikiran manusia dalam agama, dan itu tidak boleh.2. Ijma hanya dapat diterima apabila direstui oleh Imam, karena Imam adalah penjaga dan pelaksana Syari’at.
Hadits 1. Sebagai sumber hukum kedua2. Dapat diterima bila diriwayatkan oleh orang yang terjamin integritasnya, apapun golongannya. Penerimaan hadits dilakukan secara diskriminatif. Hanya hadits yang diriwayatkan oleh Ulama Syi’ah saja yang diterima. Golongan Syi’ah bersikap diskriminatif. Golongan Ahlus Sunnah bersikap terbuka.
Ijtihad 1. Mengakui adanya Ijtihas sebagai dianjurkan oleh Qur’an dan Hadits.2. Ijtihad adalah sarana pengembangan hukum dalam bidang-bidang keduniaan. Ijtihad tidak diperkenankan karena segala sesuatu harus bersumber dan tergantung Imam. Kekuasaan Imam menurut Syi’ah bersifat religius otoriter.
Nikah Mut’ah 1. Tidak boleh.2. Dipandang sebagai menyerupai perzinahan.3. Dipandang merendahkan derajat wanita.

4. Mentelantarkan anak/keturunan.

Dihalalkan dan dilaksanakan serta merupakan identitas dari golongan Syi’ah Imamiah. Ahlus Sunnah memandang nikah Mut’ah mengandung segi-segi negatif pada masyarakat.Golongan Syi’ah berorientasi kepada kepentingan dan kesenangan pribadi.

Selengkapnya silakan akses: http://nahimunkar.com/5247/surat-edaran-departemen-agama-tentang-hal-ikhwal-mengenai-golongan-syi%E2%80%99ah/.

Fatwa MUI menegaskan:

Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ ah sebagai berikut:

Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.

Selengkapnya dapat diakses: http://nahimunkar.com/4454/fatwa-mui-tentang-syiah/

Kelompok Sesat Syiah Kepung Markaz Ahlus Sunnah Salafi di Dammaj – Yaman

jadeednews.com

  • Markaz Darul Hadits Dammaj, Yaman, dikepung oleh milisi Syiah sejak awal bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Yahya bin Ali al Hajuri.
  • Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly: Nasihat kami kepada saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Yaman secara umum adalah hendaknya mereka tolong-menolong dan bahu membahu untuk menghadang orang-orang Rafidhah yang merupakan musuh-musuh Alloh, musuh-musuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan musuh-musuh agama yang shahih ini.
  • Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly: Konflik antara Ahlus sunnah dan rafidhah sebagaimana konflik Islam dan orang kufur (kafir) sehingga Ahlus Sunnah di mana pun mereka berada di Yaman dan lainnya, maka bangkit untuk membantu saudara-saudara mereka dengan kehadiran Anda dengan darah dan harta untuk mematahkan punggung rafidhah dan semua musuh Islam di mana pun mereka berada.

Inilah berita, nasihat, dan fatwa tentang dikepungnya Darul Hadits markaz Salafi di Dammaj Yaman oleh aliran sesat Rafidhah Hutsiyah.

***

Kelompok Syiah Mengepung Markaz Salafy di Dammaj – Yaman

Sudut Kawasan Dammaj – Yaman

Salah Satu Sudut Darul Hadits Dammaj – Yaman

Gejolak politik yang terjadi di Yaman membuat bentrok sektarian tak terhindarkan terjadi di negeri itu. Dilaporkan, terjadi bentrok antara kelompok Syiah Yaman dan Salafy Yaman di kawasan Dammaj, Yaman yang berlangsung sejak awal Dzulhijjah.

Dilaporkan, kelompok Syi’ah melakukan upaya blokade dan pengepungan terhadap Markaz Darul Hadits Dammaj, Yaman. Markas Darul Hadits Dammaj adalah markas kelompok yang menamakan diri mereka sebagai kelompok salafiyin. Tidak ada penjelasan detail sejak kapan pengepungan berlangsung. Demikian laporan yang ditulis Rabi bin Hadi ‘Umair al Madkhali yang diperoleh dari situs Sahab.

Rabi bin Hadi ‘Umair al Madkhali, salah seorang pemimpin kelompok Salafi, juga mengajak para pengikutnya untuk melawan serangan kelompok Syiah, di Dammaj, Yaman melalui surat tertanggal 4 Dzulhijjah 1432 H yang dipublikasikan di Sahab.net.

Menurut sumber lain, Markaz Darul Hadits Dammaj, Yaman sudah dikepung oleh milisi Syiah sejak awal bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Yahya bin Ali al Hajuri.

Pengepungan oleh kelompok Syiah disinyalir sebagai upaya memprovokasi kelompok Salafiyin agar terpancing untuk marah dan menyerang.

Terjadi kontak senjata dan saling tembak pada Kamis, 7 Dzulhijjah 1432 (4 November 2011), antara milisi Syiah dan santri Darul Hadits Dammaj murid-murid Syaikh Yahya bin Ali al Hajuri.

Sejak 2 tahun ini, mayoritas pegunungan di sekitar Dammaj memang dikuasai kelompok Syi’ah, kecuali Gunung Shomma’, Gunung Baroqoh, Gunung Thullab.
Menurut sumber kelompok Salafy, enam bulan lalu tentara pemerintah yang awalnya menjaga Gunung Shomma’ berkhianat dengan menyerahkan gunung itu ke Syi’ah.

Sementara beberapa hari lalu pada akhir bulan Dzulqa’dah, Gubenur Sho’dah telah datang ke Dammaj mengajak kedua kelompok yang bertikai untuk berdamai. Namun kedatangan gubernur tidak membawa hasil yang baik.

Sampai hari ini, masih dilaporkan situasi di Dammaj masih tegang menyusul konflik lama antara kelompok Syiah dan Salafy Darul Hadits Dammaj, Yaman.

Diposting Senin, 07-11-2011 | 14:43:24 WIB

(muslimdaily/bbs)

Sebarkan informasi ini dengan mengharap ridha Allah SWT…

Video Upaya Pengepungan Syiah atas Darul Hadits Dammaj

http://muslimdaily.net/berita/internasional/markaz-salafy-dikepung-kelompok-syiah-di-dammaj-yaman.html

***

Nasihat Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly Kepada Ahlus Sunnah Berkaitan Dengan Pengepungan Syi’ah Rafidhah Terhadap Dammaj

NOV 2

Posted by abuhurairohjakarta

Nasihat Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly Kepada Ahlus Sunnah Di Yaman Berkaitan Dengan Pengepungan Syi’ah Rafidhah Terhadap Dammaj

Alhamdulillahi wahdah, wash shalatu was salamu ‘ala man laa nabiyya ba’dah. Amma ba’d :

Ini adalah sebuah nasihat yang berharga dari Fadhilatusy Syaikh Dr. Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly hafidhahullahu ta’ala yang beliau sampaikan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang datang setelah pelajaran beliau yang ke-38 dari syarh kitab “Mufidul Anam wa Nurudh Dhullam fi Tahriril Ahkam li Hajji Baitillahil Haram” di Masjid Bani Salamah di Madinah Nabawiyyah hari Ahad, 3 Dzulhijjah 1432 H. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan pengepungan Ar Rafidhah Al Hutsiyyin –semoga Alloh menjadikan mereka hina- terhadap kota Dammaj di Yaman sejak beberapa hari yang lalu hingga hari ini. Berikut ini transkrip pertanyaan dan jawabannya :

Pertanyaan (dibaca sendiri oleh Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly hafidhahullahu ta’ala) ;

Ini juga pertanyaan dari Yaman. Penanya berkata : “Wahai syaikh kami – hafidhakallah- atas kemuliaan ilmu anda, bukan perkara yang samar tentang apa yang dijumpai oleh saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Dammaj berupa pengepungan besar yang dilakukan oleh orang-orang Rafidhah –semoga Alloh menjadikan mereka hina- . Maka apa nasihat dan bimbingan anda berkaitan dengan kenyataan ini, sama saja apakah nasihat itu bagi Ahlus Sunnah secara umum atau bagi Ahlus Sunnah di Dammaj ?

Jawaban Syaikh Muhammad Bin Hadi Al Madkhaly hafidhahullah ta’ala :

Alhamdulillah. Orang-orang Rafidhah senantiasa berada di atas permusuhan terhadap ahlul Islam sejak hari pertama (kemunculan mereka). Mereka menanti-nanti (mengharap) marabahaya menimpa ahlul Islam –semoga Allah menimpakan hukuman yang berhak mereka terima- . Tidaklah ada kekacauan yang menimpa Ahlus Sunnah, melainkan mereka memiliki andil di dalamnya. Jatuhnya Daulah ‘Abbasiyyah dahulu disebabkan campur tangan mereka. Dan tidaklah ada bencana yang menimpa umat Islam kecuali mereka memiliki andil yang besar di dalamnya. Kita meminta ‘afiyah dan keselamatan kepada Alloh.

Nasihat kami kepada saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Yaman secara umum adalah hendaknya mereka tolong-menolong dan bahu membahu untuk menghadang orang-orang Rafidhah yang merupakan musuh-musuh Alloh, musuh-musuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan musuh-musuh agama yang shahih ini. Ini yang kami nasihatkan kepada mereka. Hal ini dilakukan dengan cara menjelaskan madzhab ahlul haq dan menyebarkannya di antara manusia. Juga dengan merendahkan dan membongkar madzhab Rafidhah yang rusak, serta menjelaskan, menelanjangi dan memaparkan aib-aib mereka kepada manusia sehingga mereka mengetahui kebusukan Rafidhah. Inilah yang sepantasnya dilakukan. Juga wajib bagi mereka untuk bersungguh-sungguh dalam menyebarkan dakwah yang shahih, serta menyebarkan dan menolong sunnah.

Adapun saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Dammaj, maka kita berdoa kepada Alloh ta’ala untuk kebaikan mereka. Kita berdoa kepadaNya dengan namaNya yang paling agung yang jika diminta dengannya pasti Dia akan memberi, dan jika dipanggil dengannya pasti Dia akan menjawab, (kita meminta) supaya Dia menghinakan orang-orang Rafidhah yang najis dan kotor itu, supaya Dia memusnahkan mereka sampai ke akar-akarnya dan menyingkirkan mereka secara total, (kita meminta) supaya Dia mencerai beraikan kelompok mereka serta mematahkan kekuatan mereka, dan supaya Dia memecah belah barisan mereka, serta (kita meminta) agar Dia Yang Maha Suci tidak memberikan pertolongan kepada mereka. Sesungguhnya Dia adalah sebaik-baik Dzat yang diminta.

Kami juga mewasiatkan kepada mereka (Ahlus Sunnah di Dammaj) agar bersabar dan memohon kepada Alloh ta’ala, serta mengerahkan apa yang mereka sanggupi. Tidak ada perbuatan yang lebih besar daripada berdoa dan memohon kepada Alloh Jalla wa ‘Ala agar Dia menolong agamaNya dan meninggikan kalimatNya. Doa adalah senjata yang agung yang mana banyak orang telah lalai darinya. Mereka berlindung kepada perberkalan yang bersifat materi- yaitu senjata- atau perlawanan yang bersifat dhahir- yaitu perlawanan dengan senjata-, tetapi mereka lalai dari senjata maknawi yang agung, yaitu :

إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ

“Jika Alloh menolong kalian, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kalian. Jika Alloh membiarkan kalian (tidak memberi pertolongan), maka sesudah itu siapakah yang dapat menolong kalian (selain) Alloh?” (Ali Imran : 160).

Maka wajib bagi mereka untuk berdoa kepada Alloh, menghadap, dan memohon kepadaNya agar menghilangkan dari mereka apa yang telah menimpa mereka.

Saya juga mewasiatkan kepada mereka agar tetap kokoh dan menolak dari diri mereka kedhaliman orang-orang yang telah berbuat aniaya kepada mereka. Hendaknya mereka mengusir orang-orang tersebut dengan apa yang mereka mampu.

Wajib bagi saudara-saudara kita Ahlus Sunnah untuk menolong mereka di Dammaj. Kita katakan : Inilah agama. Walaupun kita telah membantah Yahya Al Hajuri atau kita telah membantah fulan, maka yang namanya bantahan dan menjelaskan kebenaran adalah sebuah perkara. Sedangkan menolong Ahlus Sunnah dan keluarga mereka adalah perkara yang lain. Sehingga wajib bagi Ahlus Sunnah yang dekat dengan Dammaj – yang terdekat lalu yang agak jauh – untuk menolong saudara-saudara mereka. Hendaknya mereka berdiri dengan mereka (Ahlus Sunnah Dammaj) pada satu barisan, menolong mereka dan berperang bersama untuk menghadapi orang-orang yang dhalim dan melampaui batas itu. Wajib berjihad – bagi Ahlus Sunnah yang terdekat lalu yang agak jauh – bersama mereka untuk menghadapi orang-orang Rafidhah itu.

Jangan ada seorangpun yang menyangka bahwa walaupun kami sudah membantah Yahya Al Hajurry di Dammaj, lantas kami akan mengorbankan Sunnah – kami berlindung kepada Allah dari hal itu -. Ahlus Sunnah adalah saudara dan keluarga kita di setiap waktu dan tempat. Kita marah karena membela mereka, kita senang karena kegembiraan mereka, dan kita merasa terluka karena kepedihan yang mereka rasakan. Maka wajib bagi Ahlus Sunnah di Yaman secara umum untuk menolong mereka dan berdiri bersama mereka untuk menghadapi orang-orang Rafidhah Al Hutsiyyin yang dhalim dan menyangka bahwa mereka akan membuat Ahlus Sunnah menjadi hina. Wajib bagi saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Yaman untuk menolong saudara-saudara mereka di Dammaj. Jika mereka mampu, hendaknya mereka menutup ruang gerak orang-orang Rafidhah itu dari belakang sehingga ada (Ahlus Sunnah) yang menjadi bagian lain di sekitar mereka jika mereka mengepung Dammaj. Sehingga sebaliknya, Ahlus Sunnahlah yang kemudian mengepung mereka dan tidak memberikan pertolongan kepada mereka.

Ini yang kami wasiatkan kepada saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Yaman untuk menolong saudara-saudara mereka Ahlus Sunnah di Dammaj dengan setiap perkara yang mereka mampu. Wallohu a’lam.

Wa shallallahu wa sallam wa barak ‘ala ‘abdihi wa rasulihi nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.”

—————-

Perhatian : Tanya jawab ini ditranskrip oleh Al Akh Al Fadhil ‘Abdush Shamad Al Hulandy.

Untuk mendownload versi audionya, silahkan buka salah satu link berikut :

http://up.ye14.org/downloadf-yeMohamedBenHadiHissarDammaj-rar.html

http://www.reeem.info/upload/download.php?id=965

http://sites.google.com/site/documents6587/home/MohamedBenHadiHissarDammaj.rar

Abdullah As Salimi, Dzulhijjah 1432 H

Forum Al Wahyain As Salafiyyah

http://wahyain.com/forums/showthread.php?t=2447&fb_source=message

http://semogakamiselamat.wordpress.com/2011/11/02/nasihat-syaikh-muhammad-bin-hadi-al-madkhaly-kepada-ahlus-sunnah-berkaitan-dengan-pengepungan-syiah-rafidhah-terhadap-dammaj/

http://nahimunkar.com/9345/kelompok-sesat-syiah-kepung-markaz-ahlus-sunnah-salafi-di-dammaj-yaman/

MUI Putuskan Syiah di Sampang Sesat

Sampang – Majelis ulama indonesia (MUI) cabang Sampang, dengan tegas menyatakan aliran syiah yang ada di Dusun Nangkernang Desa Karang gayam Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sesat.

Hal itu di sampaikan oleh Ketua MUI Sampang KH. Bukhori Maksum, di kantor Kejaksaan Negeri jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Kota, Sabtu (31/12/2011) .

Dia menilai Syiah di kampung tersebut, telah menyimpang dari ajaran ahli sunnah waljamaah. Selain itu perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Bahkan, menurutnya ada beberapa ajaran yang menyimpang.

Antara lain, mereka memiliki tiga syahadad, dalam menjalankan shalat mereka hanya melaksanakan 3 waktu dalam sehari, mengharamkan shalat Jumat dan mereka juga menuding bahwa Al-Quran yang beredar sekarang bukan asli lagi. “Saya nyatakan Syiah di sampang adalah alirat sesat,” terangnya.

Menurut KH.Bukhori Maksum, data dan informasi tersebut bersumber dari salah satu mantan santri Syiah yang sekarang sudah kembali ke ajaran ahli sunnah waljamaah, “Kami mendapat informasi ajaran-ajaran Syiah yang menyesatkan ini dari beberapa mantan santri Syiah,” ujarnya.

Dia menambahkan, konflik antara Syiah dan Sunni karena permasalahan keluarga di dusun Nangkernang Desa Karang Gayam Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang sebenarnya telah terjadi sejak 2004. “Ibarat bisul, saat ini sudah waktunya meletus.” [beritajatim.com] INILAH.COM, Oleh: Nasional - Sabtu, 31 Desember 2011 | 10:55 WIB


http://nahimunkar.com/10450/mui-putuskan-syiah-di-sampang-sesat/

Heboh Kasus Syiah, Umar Shihab Disebut Berdusta dan Meresahkan

Umar Shihab agar diadili, karena pernyataannya justru meresahkan warga Madura.

  • Wawancara salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr Umar Shihab di statsiun TV swasta (1/1 2012) yang mengatakan MUI tidak pernah menfatwakan ajaran Syi’ah itu sesat mendapat reaksi keras.
  • Pernyataan Umar Shihab dalam membela syi’ah tak pelak jauh dari fakta dan kebenaran, ungkapan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa larangan terhadap syi’ah adalah kebohongan yang nyata.
  • Sebenarnya, Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H/Maret 1984 M menyatakan: Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.
  • Zein Alkaf seorang pengurus MUI Jawa Timur mendesak agar Umar Shihab diadili oleh MUI Pusat, karena pernyataannya itu justru meresahkan warga Madura.

Inilah beritanya.

***

Umar Shihab berdusta, katakan MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa sesat terhadap Syi’ah

JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Syihab tanpa melakukan verifikasi menyatakan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa bahwa ajaran Syiah sebagai aliran sesat.

Lebih dari itu, terhadap insiden pembakaran pesantren Syiah di Sampang, Madura beberapa waktu lalu, Umar menuduh insiden hanyalah ditumpangi pihak-pihak yang ingin mengadu domba umat Islam dengan kedok ajaran Syiah yang dituding sesat.

“MUI tidak pernah menyatakan bahwa Syiah itu sesat. Syiah dianggap salah satu mazhab yang benar sama halnya dengan ahli sunnah wal jama’ah ialah mazhab yang benar dan mazhab dua tersebut sudah ada sejak awal Islam,” katanya di rumahnya kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (1/1).

Ajaran Syiah, tegas dia, sudah diakui di dunia islam sebagai mazhab yang benar sampai saat ini. “Karena itu jangan kita membuat peryataan yang bisa mengeluapkan gejolak di tengah-tengah masyarakat kita dan bisa menyebabkan korban, korban harta dan lain-lain,” tutupnya.

Dan ini bukan kali pertama Ia menyatakan pembelaannya terhadap syi’ah. Pada pertengahan Juli 2011, dalam pertemuannya dengan para pelajar Indonesia yang berada di Qom (28/4), Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab menyebutkan bahwa sampai saat ini MUI sama sekali tidak pernah mengeluarkan fatwa mengenai kesesatan Syiah.

Pernyataan Umar Shihab dalam membela syi’ah tak pelak jauh dari fakta dan kebenaran, ungkapan bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa larangan terhadap syi’ah adalah kebohongan yang nyata.

Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H/Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ah sebagai berikut:

***

Fatwa MUI thn 1984 Tentang Aliran Sesat Syiah

Bismillahirrahmaanirrahiim

Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ ah sebagai berikut:

Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.

Perbedaan itu di antaranya :

  1. Syi’ah menolak hadis yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait,sedangkan Ahlu Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu mustalah hadis.
  2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).
  3. Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.
  4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama,sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan umat.
  5. Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, Umar Ibnul Khatab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib)

Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah

Ditetapkan : Jakarta, 7 Maret 1984 M

4 Jumadil Akhir 1404 H

KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua

ttd

Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML

Sekretaris

ttd

H. Musytari Yusuf, LA

(bilal/arrahmah.com)

http://arrahmah.com/Bilal

Senin, 2 Januari 2012 09:17:17

***

Pengurus PWNU Tanggapi Ucapan Umar Shibab tentang Syi’ah

Wawancara salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr Umar Shihab di statisun TV swasta yang mengatakan MUI tidak pernah menfatwakan ajaran Syi’ah itu sesat mendapat reaksi keras dari salah satu pengurus Syuriah (Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama PWNU) Jawa Timur Habib Achmad Zein Alkaf.

Zein Alkaf yang juga Ketua bidang Organisasi Albayyinat, salah satu lembaga nirlama yang telah 20 tahun secara intens menelitik dan mengkaji masalah Syi’ah ini menilai statement Umar Shihab telah kebablasan dan bertolak belakang dengan keputusan MUI sebelumnya.

“Atas mandat dari mana Umar Syihab mengatas namakan MUI Pusat. Sedang kata-katanya bertolak belakang dengan keputusan MUI Pusat yang terdahulu, “ demikian Zein Alkaf dalam rilisnya yang kirim ke kantor redaksihidayatullah.com, Ahad (01/012012).

Lebih jauh, Zein yang juga pengurus MUI Jawa Timur ini mendesak Umar Shihab diadili MUI Pusat, karena pernyataannya itu justru meresahkan warga Madura.

“Sebaiknya Umar Syihab diadili oleh pengurus MUI Pusat, karena kata katanya justru memperkeruh keadaan di Madura.”

Menurut Zein, pernyataan Syiah tidak sesat seperti mengatakan Matahari itu tidak ada.

“Pernyataan Umar Shihab yang mengatakan bahwa Syiah itu tidak sesat, maka dia sama dengan mengatakan bahwa Matahari itu tidak ada. Sebab kesesatan Syiah sudah difatwakan oleh para ulama diseluruh dunia. Terkecuali Umar Syihab dan beberapa gelintir orang yang mengatas namakan MUI Pusat.”

Lebih jauh dalam rilisnya itu, Zein berpendapat, munculnya pendapat dari tokoh-tokoh belakangan ini, dinilai sebagai kepandaiaan kaum Syi’ah dalam membangun komunikasi dan opini.

“Itu menunjukkan kepintaran tokoh tokoh Syiah yang telah melobi dan memberangus serta mencuci otak tokoh tokoh kita termasuk Umar Shihab,” tulisnya.

“Jadi kalau Syiah dikatakan oleh Umar Syihab tidak sesat, maka Umar Syihab-lah yang ‘sesat’.”

Zein mengklaim tahu persis banyak tokoh-tokoh Indonesia diberangkatkan ke pusat Syi’ah di Iran yang akhirnya kembali dengan pernyataan-pernyataan yang simpati sebagai bentuk dan sikap balas budi.

“Syiah telah menghabiskan bermilyar milyar dolar dalam pemberangusan terhadap tokoh tokoh kita. Mereka ditamasyakan ke Iran dan dibantu baik untuk pribadinya maupun untuk organisasinya. Tapi mereka tidak diberi tahu berapa banyak ulama Ahlussunnah di Iran yang dibantai oleh rezim Khumaini dan berapa banyak ulama Ahlussunnah di Iran yang sampai sekarang mendekam dipenjara penjara di Iran. Karenanya tidak heran kalau ada tokoh kita yang mati matian membela Syiah. Mungkin sebagai balas budi atas kebaikan mereka.”

Guna menindaklanjuti masalah ini, lebih jauh, Zein menawarkan kepada Umar Shihab untuk berdialog masalah Syi’ah secara tuntas.

“Dan kalau Umar bersedia kami atas nama pribadi dan atas nama Albayyinat siap berdialog dengan Umar mengenai kesesatan Syiah.”

Seperti diketahui, dalam sebuah wawancara dengan Metro TV, Hari Ahad malam, Dr Umar Shihab mengatakan, MUI tak pernah memberi fatwa ajaran Syi/ah adalah sesat.

Kunjungan ke Iran

Bulan April 2011 lalu, dalam ceramahnya di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran, Prof. Umar Shihab jug telah mengatakan tentang Syiah bukan paham sesat. http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=239004

“Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi,” jelasnya seperti dikutip laman media Syi’a, Abna.

Selain menemui para pelajar, Umar juga bertemu Sayyid Farid, seorang Syiah Iran yang sering berkunjung ke Indonesia bertempat di kediamannya di Mujtama Maskuni Ayatullah Sistani, Qom. Kedatangan Umar Shihab didampingi Dr. Khalid Walid, Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI yang saat itu memberikan sambutan pengantarnya dengan menjelaskan kedatangan rombongan MUI ke Iran atas undangan Majma Taghrib bainal Mazahib.*

Foto: Abna

Rep: Panji Islam

Red: Cholis Akbar Senin, 02 Januari 2012

Hidayatullah.com—

Kaum Syiah (Rafidhah)



Berikut ini adalah perbedaan yang sangat menonjol antara agama islam denganagama syi’ah, yang dengannya mudah-mudahan kaum muslimin dapat mengetahui hakekat sebenarnya ajaran agama syi’ah terutama Syiah Rafidhah. Jangan tertipu pada beberapa ulama aneh/ganjil/su’ yang mengkampanyekan taqrib(pendekatan/penyatuan) sunni-syiahhttp://www.salafmisr.com/vb/attachment.php?attachmentid=292

Ketahuilah bahwa Syi’ah adalah agama di luar Islam. Perbedaan antara kita kaum Muslimin dengan Syi’ah sebagaimana berbedanya dua agama dari awal sampai akhir yang tidak mungkin disatukan, kecuali salah satunya meninggalkan agamanya.


1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah.
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Majmu' Fatawa, 4/435]

2. Rukun Islam menurut agama Islam: 1. Dua Syahadat 2. Sholat 3. Puasa 4. Zakat 5. Haji [HR Muslim no. 1 dari Ibnu Umar]
2. Rukun Islam ala agama Syi’ah: 1. Sholat 2. Puasa 3. Zakat 4. Haji 5. Wilayah/Kekuasaan [Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18 karya Imam Besar Syiah Al Kulaini 2/634]. Kedudukan Al Kulaini di Syiah = Kedudukan Imam Bukhari di Sunni]

3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6 perkara, yaitu: 1. Iman Kepada Allah 2. Iman Kepada Malaikat 3. Iman Kepada Kitab-Kitab 4. Iman Kepada Para Rasul 5. Iman Kepada hari qiamat 6. Iman Kepada Qadha Qadar.
3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 Perkara, yaitu: 1. Tauhid 2. Kenabian 3. Imamah 4. Keadilan 5. Qiamat

4. Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6236 ayat.
4. Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat(lebih banyak tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin).[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Imam Besar Syiah Al Kulaini 2/634].

5. Adzan menurut Agama Islam: (Allōhu akbar) 4 kali (Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali (Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali (Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali (Hayya ‘alal falāh) 2 kali (Allōhu akbar) 2 kali (Lā ilāha illallōh) 2 kali
5. Adzan Ala Agama Syi’ah: www.youtube.com/watch?v=ffuZ8Fy9Ed0 (Allōhu akbar) 4 kali (Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali (Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali (Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali (Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali (Hayya ‘alal falāh) 2 kali (Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali (Allōhu akbar) 2 kali (Lā ilāha illallōh) 2 kali

6. Islam meyakini bahwa sholat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.

7. Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya tidak wajib.

8. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu ‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah:100]
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Imam Besar Syiah Al Kulaini 8/245-246]

9. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala quraisy yang terlaknat. [Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].

10. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah.
10. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.

11. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
11. Agama Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib

12. Islam meyakini bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Al ‘Ash, Abu Sufyan termasuk sahabat Rasulullah
12. Agama Syi’ah meyakini bahwa mereka pengkhianat dan telah kafir (Murtad) dari Islam.

Perhatian: Namun kemungkinan orang-orang Syi’ah di sekitar anda akan mengingkari tulisan ini sambil berkata: “Syi’ah tidak seperti ini!” Tetapi tidak selayaknyalah mereka mengingkari perkataan-perkataan ulama-ulama besar me-reka, Karena bahan bacaan yang kami gunakan dalam penyusunan risalah ini menggunakan kitab-kitab pokok Syi’ah yang ditulis oleh ulama-ulama besar Syi’ah sebagai referensi dan dari situs resmi mereka.



Al-Imam Asy-Syafi’I rahimahullah (salah seorang Imam 4 madzhab, 204 H):

الإمام الشافعي أنه قال:

((لم أر أحداً من أصحاب الأهواء أكذب في الدعوى، ولا أشهد بالزور من الرافضة))أخرجه ابن بطة في الإبانة الكبرى 2/545، واللالكائي في شرح أصول اعتقاد أهل السنة 8/457

“Aku tidak pernah melihat dari para pengikut hawa nafsu yang lebih dusta di dalam ucapan, dan bersaksi dengan saksi palsu dari rafidhah”.(diriwayatkan Ibnu Baththah dalam kitabnya “Al-Ibanah Al-Kubro 2/545, dan Al-Lalikai dalam Syarh Ushul I’tiqad Ahlissunnah 8/457)

Mereka suka ber Taqiyah (menutup-nutupi ke syiah an mereka di depan sunni, jadi mereka pura-pura muslim/beriman di depan sunni namun kalau berkumpul sesama mereka maka mencela dan mengkafirkan sunni). Jadi sifat mereka ini persis seperti MUNAFIKIN.

“Kulani menukil dari Abdullah, ia berkata: Taqwalah atas agamamu dan berhijablah dengan “taqiyah”, maka sesungguhnya tidak sempurna iman seseorang apabila tidak berdusta (taqiyah). (Ushulul Kaafi hal. 483. Al Kaafi merupakan salah satu kitab pegangan pokok mereka dalam hal aqidah dan agama Syi’ah Imamiah)

“Dan apakah yang dapat menenangkan pikiranku selain berdusta (taqiyah). Sesungguhnya taqiyah adalah surga bagi orang yang beriman.” (Ushul Al-Kaafi hal.484).

Jagalah agama kalian dan lindungilah dengan taqiyah, sesungguhnya tidak beriman bagi siapa yang tidak bertaqiyah. (Al Kulani dalam Ushul Al-Kafi, I/218).

Ibnu Babawaih Al Qummi, salah seorang ulama besar syi’ah, mengatakan: kami meyakini bahwa taqiyah adalah wajib, siapa yang meninggalkannya sama seperti meninggalkan shalat. [Al I’tiqadat hal 114]

Begitulah, taqiyah yang berarti menipu dijadikan sebagai ajaran agama yang dapat mendekatkan diri pada Allah, bahkan menipu ini menjadi 90% dari agama, ini artinya orang yang selalu berbohong dan menipu dalam ucapan dan perbuatannya setiap hari maka telah melakukan 90% ajaran agama.

salah satu cara syiah beribadah : www.youtube.com/watch?v=GtpPC46fO-Q&feature=related

Berikut bukti2 SYIAH yang menyalahi Islam:

AYATOLLAH KHAMENEI
ImageHost.org

Ayatollah Khamene’i Sholat di depan kubur Ayatollah Khomeini.

“Janganlah kamu shalat dengan menghadap kubur, dan janganlah kamu duduk di atasnya” -Riwayat Imam Muslim, Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah.


KUBUR IMAM KHOMEINI
ImageHost.org

Kubur Imam Khomeini Yang Di Ratapi Oleh pengikut Syiah

» Amirul Mu’minin berkata: “Rasulullah mengutusku untuk merobohkan kubur yang dibangun dan menghancurkan gambar.” Kitab Al Kafi jilid 6 halaman 528.

ARAH MIMBAR DAN ARAH KIBLAT BERBEDA
ImageHost.org

Keterangan:

* Anak Panah yang menunjuk ke kiri menunjuk ke arah mimbar dan arah kiblat.
* Anak panah yang menunjuk ke kanan menunjuk ke arah kuburan. Kita lihat orang-orang yang kelihatan di dalam gambar menghadapkan wajahnya ke kuburan dan membelakangi kiblat, nampaknya menghadap Kuburan lebih baik untuk beribadah dibanding menghadap kiblat.
* Nabi sallalahu Alaihi wasallam bersabda: “Semoga Allah melaknat Kaum yahudi dan nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi mereka menjadi masjid(tempat sholat).” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim


HUKUM BERJABAT TANGAN DENGAN NAWASIB/SUNNI/Muslimin

Keterangan:

Hukum Berjabat Tangan dengan Nawasib

Sayyid Ali Al Milani menjawab pertanyaan: “Bagaimana Hukumnya Berjabat Tangan dengan Seorang yang sunni?”

Jawab: “Kita diperintahkan untuk bergaul dengan semua orang dengan baik meskipun dengan orang kafir maupun orang atheis, dengan menggunakan adab dan akhlaq yang mulia, tapi orang Nawasib (perhatikan, inilah jawaban pertanyaan, yang ditanyakan adalah hukum sunni tapi jawabnya adalah nawasib, berarti sunni adalah Nawasib) adalah najis, dan wajib mencuci tangan setelah berjabat tangan dengan dia jika tangannya basah.”

MENCIUM ANAK KECIL
ImageHost.org

-Keterangan: Ayatolah Muhammad Baqir Al Hakim

Mencium anak kecil seperti mencium isterinya. - Pesan kami pada para orang tua : awasi anak anda, jangan hampiri ustaz atau ulama syiah.

SUJUD KE KUBURAN
ImageHost.org

Keterangan: Sujud ke kuburan

-Nabi shallalahu Alaihi wasallam bersabda: “Semoga Allah melaknat Kaum yahudi dan nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi mereka menjadi masjid(tempat sholat).” (Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim)

ImageHost.org
AHMADINEJAD = SYIAH IMAMIYAH = THOGHUT

ImageHost.org

Hari Karbala 1 (peringatan hari terbunuhnya cucu Nabi yaitu Al Hussein radhiallahu anhu dengan cara menyakiti diri sendiri) di Karbala, Iraq pada tgl 10 muharram

Hari Karbala 2 see video at www.youtube.com/watch?v=UFIrw8BcDkY&feature=related

ImageHost.org

PUJIAN KEPADA SI PEMBUNUH khalifah UMAR bin KHATTHAB
yaitu ABU LU’LU’ AL MAJUSI di makamnya di Kashan. (katakanlah seandainya si lu'lu' ini bukan majusi, tapi perlu diketahui, sesudah membunuh Umar Ra. si lu'lu'ah ini bunuh diri, bagaimana orang yg bunuh diri digelari Rahimahulloh??? hanya butuh sedikit akal sehat untuk mengerti ini.)

ImageHost.org

SYIAH JOGED di MAKAM ABU LU’LU’ Al MAJUSI
merayakan terbunuhnya KHALIFAH UMAR radhiallahu anhu

Masih ingat dengan pidato berapi-api presiden Iran, Ahmadenejad pasca terpilih jadi presiden? Tentu hampir semua orang pernah mendengar pidatonya kala itu yang menuntut agar negara Israel dihapus dari peta dunia ini. Ia juga mengatakan, bahwa lenyapnya Israel hanya masalah waktu saja. Benarkah demikian

Ternyata, seperti dirilis sebuah situs Islam di Timur Tengah, http://www.almokhtsar.com, banyak orang yang tertipu ketika mengetahui hakikat yang sebenarnya, bahwa semua itu hanyalah dusta belaka. Sama halnya dengan pidato Hasan Nasrullah, komandan Hizbullah di Lebanon. Jauh sebelum itu, pendiri negara ‘mullah’ itu pun, Khomeini pernah berpidato dengan berapi-api bahwa dirinya menyatakan musuh Amerika dan Israel. Kenyataannya, hal itu hanya secara lahiriah dan kasat mata saja. Sementara secara tersembunyi, terjalin kontak dan koalisi dalam pembelian senjata dan transaksi lainnya yang secara historis tidak diragukan lagi validitasnya. Permusuhan terhadap Yahudi dan yel-yel anti Israel itu sebenarnya ibarat butiran debu yang diterbangkan di depan mata bangsa-bangsa lemah yang mudah tertipu.

ImageHost.org
ImageHost.org

Iranian President Mahmoud Ahmadinejad (L) shakes hands with US rabbi Ahron Cohen during a meeting 14 December 2006 with US and British rabbis from the anti-zionist Neturei Karta group (Orthodox Jews United against Zionism), following a two-day conference on the Holocaust in Tehran. Iran held earlier this week a conference casting doubt on the Holocaust, attended by a host of Western Holocaust deniers. The Islamic republic described the event as a scientific forum to examine questions posed by Ahmadinejad, who has repeatedly cast doubt on the truth of the mass murder of millions of Jews by the wartime German Nazi regime. AFP PHOTO/BEHROUZ MEHRI (Photo credit should read BEHROUZ MEHRI/AFP/Getty Images)



Tempat Persembunyian Imam Mahdi

Coba perhatikan, kalaupun tempat ini benar merupakan tempat persembunyian Imam Mahdi.Tempat ini sangatlah mudah untuk dimasuki dan dibuka pintunya.Mengapa Kaum Syiah tidak ada satupun yang ber “ikhtiar” mengeluarkan Imam Mahdi dari persembunyiannya?Mengapa mereka hanya berdoa dan berdoa tanpa usaha?Sedangkan kita tahu bahwa doa pun memerlukan usaha dari manusia.

ImageHost.org

Perkataan Ulama Ahlu Sunnah tentang Syiah :



Amir Asy-Sya’bi rahimahullah (105 H): -beliau termasuk manusia yang paling tahu tentang mereka-

“Aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih dungu dari syi’ah”.

Al-Imam Malik bin Anas radhiallahu anhu (salah seorang imam 4 madzhab, 179 H)

Berkata Asyhab bin Abdul ‘Aziz: “Al Imam Malik ditanya tentang seorang yang berpemikiran rafidhah?” beliau menjawab: “Jangan kamu berbicara dengan mereka dan jangan pula meriwayatkan hadits dari mereka karena mereka adalah pendusta”.

Imam Ahmad bin Hanbal tentang rafidhah. Maka beliau menjawab: “(mereka adalah) orang yang mencela atau menghina Abu Bakar dan Umar.”. beliau juga pernah ditanya tentang Abu Bakar dan Umar, maka beliau menjawab: “cintailah keduanya dan berlepas dirilah dari siapa saja yang membenci keduanya.” (Al Masail war Rasail Al Marwiyah ‘anil Imam Ahmad bin Hanbal karya Abdul Ilah bin Sulaiman Al Ahmadi, 2/357). Dari dua pendapat Imam Ahmad diatas dengan jelas memerintahkan kita untuk berlepas diri dari rafidhah karena mereka membenci Abu Bakar dan Umar.

Al-Imam Asy-Syafi’I rahimahullah (salah seorang Imam 4 madzhab, 204 H):ه

Beliau berkata, memperingatkan kaum muslimin dari Rafidhah, “Aku belum pernah melihat orang yang berani bersaksi dusta kecuali kaum Rafidhah”

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah rahmatan wasi’ah: “Ahlul ilmi telah sepakat secara nukilan, riwayat dan sanad bahwa rafidhah adalah kelompok yang paling berdusta dan kedustaan mereka (telah dikenal) sejak dahulu. Oleh karenanya para ulama’ islam mengetahui keunggulan mereka dengan banyaknya berdusta.”

Berkata Ibnu Katsir ketika menafsirkan firman Allah: ”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari keutamaan Allah (ikhlas) dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (telah disebutkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya. Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir.” (QS. Al-Fath:29)

Beliau berkata: Dari ayat ini Imam Malik rahimahullah berpendapat dalam satu riwayatnya tentang kafirnya rawafidh (jamak rafidhah), yaitu orang-orang yang membenci para shahabat ridhwanullah ‘alaihim ajma’in. (Imam Malik) berkata: “karena mereka (rafidhah) jengkel dengan para shahabat dan barang siapa yang merasa jengkel dengan para shahabat maka di hukumi kafir dengan ayat ini.”


KEJAHATAN SYIAH
ImageHost.org

Wilayah SUNNI di IRAN (warna merah bata). Satu-satunya Kota yang tidak memiliki MASJID untuk SUNNI adalah di TEHERAN, IRAN.

ImageHost.org

(Syiah) Rofidhoh adalah sekelompok orang liar yang berlaku kejam, ganas pada mereka berbeda kenyakinan terutama Ahlussunnah yang dianggap sesat serta menjadi musuh utama mereka, yang selalu menerangkan kebobrokan akidah syi’ah pada masyarakat, karena ini pula mereka menghalalkan darah dan harta Ahlussunnah.

Anda perlu membaca kutipan-kutipan dari buku mereka,.

Diriwayatkan dari Dawud bin Farqod. Dia berkata : “Saya berkata pada Abi Abdillah AS. Apa pendapatmu tentang membunuh seorang Nasibi(sunni atau penentang syiah/ahlul bait)? Ia berkata: halal darahnya akan tetapi hati-hatilah dan bila kau dapat runtuhkan dinding atas mereka dan tenggelamkan mereka kedalam air supaya tidak ada bukti/ jejak”.(Wasa’ilusyi’ah 18/463, Biharul Anwar 27/231).

Komentar Imam Khumaini terhadap kutipan di atas : “jika kamu dapat mengambil hartanya maka ambillah, jangan lupa memberi kami seperlimanya”. Di samping ketarangan di atas, Khomeini mengatakan dalam kitabnya Tahrirul Wasilah jilid 1 hal 352 : pendapat yang terkuat adalah menyamakan Nasibi dengan orang kafir dalam hal diperbolehkan mengambil hartanya sebagai ghanimah dan wajibnya memberikan seperlima dari rampasan harta itu, dan yang jelas diperbolehkan mengambil harta mereka di mana saja dengan cara apa saja serta wajib memberikan seperlima dari harta tersebut pada kami.

”Ya Allah laknatilah dua berhala Quraisy,- Abu Bakar – Umar- Jibt dan Toghutnya, serta kedua anaknya -Aisyah dan Hafsoh-. Doa ini tercantum dalam literatur syiah. Dan Khumaini selalu membacanya tiap hari setelah selesai sholat shubuh, seperti yang dikisahkan Husein Musawi, seorang Mujtahid Syi’ah yang kembali pada Ahlussunah dalam bukunya Lillah tsumma littarikh.

Adapun Umar, Sayyid Ni’matullah Aljazairi berkata :”Umar bin Khatthab menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati selain dengan air mani”. Al Anwar Annu’maniyah jilid 1 hal 63

Dan bila yang seperti dikatakan Sayid Aljazairi bahwa Umar bin Khatthab menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati selain dengan air mani, lantas bagaimana Ali mau menikahkan anaknya Ummi Kultsum dengan Umar? Apakah Ali tidak tahu bahwa Umar terkena penyakit itu, sementara Ni’matullah Al Jazaa’iri tahu? Kita hanya perlu menggunakan sedikit akal sehat.

Buku sejarah mengisahkan tentang masuknya Hulako Khan (cucu Jenghis Khan yang meruntuhkan Daulah Abbasiyah) ke Baghdad. Dia telah melakukan pembantaian terbesar dalam sejarah manusia di mana sungai Tigris menjadi merah airnya karena banyaknya mayat ahlussunnah yang dibunuh dan diceburkan dalam sungai. Setelah itu warna sungai berubah menjadi biru karena banyaknya buku-buku yang diceburkan. Penyebab semua ini adalah dua orang menteri yang bernama Nasiruddin Attusi dan Muhammad bin Alqomi, keduanya menjadi menteri pada khilafah Abbasiyah, dan keduanya adalah penganut Syi’ah

Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari bahaya syi’ah rafidhah. Wallahu'alam bishawab.

Sejarah Dan Asal-Usul Islam Aliran Syi’ah

Imam Ali dan 11 imam Syiah

Sejarah dan Asal-Usul Islam Aliran Syi’ah

Syi’ah secara etimologi bahasa berarti pengikut, sekte dan golongan. Sedang dalam istilah syara’, Syi’ah adalah suatu aliran yang timbul sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan yang di komandoi oleh Abdullah bin Saba’ mengintrodusir ajarannya dengan terang-terangan dan menggalang masa untuk memproklamirkan bahwa kepemimpinan (baca: Imamah) sesudah Nabi saw sebenarnya ke tangan Ali bin Abi Thalib karena suatu nash (teks) Nabi saw.

Namun, menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Syiah ialah golongan yang mendakwa Sayyidina Ali lebih utama daripada sahabat-sahabat lain dan paling berhak untuk memimpin umat Islam selepas kewafatan Rasulullah saw.

Mereka juga mendakwa bahawa Sayyidina Ali merupakan pengganti yang telah dipilih oleh Rasulullah saw secara nas. Di samping itu mereka juga mempunyai fahaman-fahaman lain yang bertentangan dengan akidah Islam .

Golongan Syiah telah terpecah kepada lebih daripada 300 kumpulan kerana wujudnya fahaman-fahaman yang saling bertentangan.

Kita akan tumpukan kepada salah satu daripada kumpulan-kumpulan tersebut yang di kenali dengan kumpulan Syiah Imamiyyah Ithna Asyariyyah atau Syiah Imam dua belas. Aliran inilah yang dipegang dan dianuti oleh kerajaan Iran sekarang.

Kumpulan ini dikenali juga sebagai Syiah Rafidhah kerana kumpulan ini menolak kepimpinan Sayyidina Abu Bakr dan Sayyidina Umar.

Keyakinan itu berkembang sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil suatu tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, lalu sebagian dari mereka melarikan diri ke Madain.

Aliran Syi’ah pada abad pertama Hijriah belum merupakan aliran yang solid sebagai trand yang mempunyai berbagai macam keyakinan seperti yang berkembang pada abad ke dua Hijriah dan abad-abad berikutnya.

*

Aliran Syiah saat acara Asyura

POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH PADA PERIODE PERTAMA:

  • 1. Keyakinan bahwa Imam sesudah Rasulullah saw. Adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib r.a.
  • 2. Keyakinan bahwa Imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa).
  • 3. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat, untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dll.
  • 4. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui rahasia ghoib, baik yang lalu maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
  • 5. Keyakinan tentang ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan akhirnya mereka dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib karena keyakinan tersebut.
  • 6. Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan hukum cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
  • 7. Keyakinan mencaci maki para sahabat atau sebagian sahabat seperti Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, hal.237).
  • 8. Aliran yang mempunyai berbagai perangkat keyakinan baku, Pada abad kedua Hijriah perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi dan terus berkembang sampai berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaeni dan dijadikan sebagai aliran resmi negara Iran sejak 1979.

*

Anak-anak aliran Syiah saat acara Asyura

POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH SECARA UMUM :

1. Pada Rukun Iman:
Syi’ah hanya memiliki 5 rukun Iman tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat, Rasul dan Qodho dan Qodar, yaitu : 1. Tauhid (Keesaan Allah), 2. Al ‘Adl (Keadilan Allah), 3. Nubuwwah (Kenabian), 4. Imamah (Kepemimpinan Imam), 5. Ma’ad (Hari kebangkitan dan pembalasan). (lihat ‘Aqa’idul Imamiyyah oleh Muhammad Ridho Mudhoffar dll.)

2. Pada Rukun Islam:
a. Syi’ah tidak mencantumkan Syahadatain dlm rukun Islam, yaitu : 1. Sholat, 2. Zakat, 3. Puasa, 4. Haji, 5. Wilayah (Perwalian) (lihat Al Kafie juz II hal. 18).

b. Syi’ah meyakini bahwa Al-Qur’an sekarang ini telah dirubah, ditambah atau dikurangi dari yg seharusnya. (lihat Al-Qur’an Surat Al _Baqarah/ 2:23). Karena itu mereka meyakini : Abu Abdillah (Imam Syi’ah) berkata : “Al-Qur’an yang dibawa oleh Jibril a.s. kepada Nabi Muhammad saw. Adalah tujuh belas ribu ayat (Al Kafi fil Ushul juz II hal 634). Al-Qur’an mereka yang berjumlah 17.000 ayat itu disebut Mushaf Fatimah (lihat kitab Syi’ah Al Kafi fil Ushul juz I hal 240-241 dan Fathul Khithob karangan Annuri Ath Thibrisy).

3. Syi’ah meyakini bahwa mereka para sahabat sepeninggal Nabi Muhammad saw. adalah murtad, kecuali beberapa orang saja seperti : Al-Miqdad bin al_Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisy (Ar Raudhah minal Kafi juz VIII hal. 245, Al-Ushul minal Kafi juz hal. 244)

4. Syi’ah menggunakan senjata taqiyyah yaitu berbohong, dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya, untuk mengelabuhi (Al Kafi fil Ushul juz II hal. 217)

5. Syi’ah percaya kepada Ar-Raj’ah yaitu kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing di dunia ini sebelum Qiamat, di kala Imam Ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali dan anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.

6. Syiah percaya kepada Al Bada’ yakni tampak bagi Allah dalam hal keimanan Ismail (yang telah dinobatkan keimanannya oleh ayahnya, Ja’far As-Shidiq, tetapi kemudian meninggal di saat ayahnya masih hidup) yang tadinya tidak tampak. Jadi bagi mereka , Allah boleh khilaf, tetapi Imam mereka tetap maksum (terjaga).

7. Syi’ah membolehkan nikah mut’ah yaitu nikah kontrak dengan jangka weaktu tertentu (lihat Tafsir Minhajus Shodiqin juz II hal. 493). Padahal hal itu telah diharamkan oleh Rasulukllah SAW Yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib sendiri.

*

Peta wilayah penyebaran Syiah di Timur Tengah dan Asia Selatan

Rujukan :

1. Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, Dirasat fil Ahwaa’ wal firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minha.
2. Drs. KH. Dawam Anwar dkk. Mengapa kita menolak Syi’ah.
3. H. Hartono Ahmad Jaiz, Di bawah bayang-bayang Soekarno-Soeharto.
4. Abdullah bin Said Al Junaid, Perbandingan antara Sunnah dan Syi’ah.
5. Dan lain-lain, kitab-kitab karangan orang Syi’ah.


http://islamislogic.wordpress.com/2011/09/11/sejarah-dan-asal-usul-syiah/